Artikel
Aksi Nyata modul 1.4
Budaya Positif Di Sekolah
Agus
Panca Sulistyono
CGP angkatan 7 Kabupaten
Purworejo
SMK Negeri 8 Purworejo
- Latar
Belakang
Sekolah idaman adalah sekolah yang
mampu menciptakan kenyaman dan memberikan kemerdekaan untuk hidup dan
berkembang bagi peserta didik sesuai kodratnya. Sekolah tersebut terhindar dari
segala macam bentuk penindasan, bulliying, kekerasan dan pemaksaan terhadap
warga sekolah khususnya peserta didik. Sekolah tersebut akan berusaha sekuat
tenaga untuk menciptakan suasana yang penuh dengan kehamonisan dan pembiasaan
positif.
Sekolah harus berusaha menciptakan
iklim pendidikan yang mampu membiasakan setiap warganya khususnya peserta didik
melakukan budaya positif. Budaya yang mengakar kuat dan menjadi sebuah
kebiasaan yang dilakukan secara kontinyu dan sadar oleh setiap warga sekolah.
Semua pihak harus terlibat dalam pembiasaan positif tersebut. Pembiasaan
positif yang merupakan budaya positif akan menjadi budaya sekolah. Budaya yang dipegang
teguh oleh seluruh warga sekolah dan menjadi kekhasan dari sekolah tersebut.
Budaya tersebut harus terintegrasi dalam seluruh kegiatan sekolah, baik dalam
pra pembelajaran, proses pembelajaran ataupun di luar kelas seperti dalam
kegiatan ekstrakurikuler. Pertanyaannya adalah bagaimana budaya positif dapat
tumbuh dan tertanam dalam proses pembelajaran?, bagaimana budaya positif dapat
terbiasa dilakukan dalam kegiatan ekastrakurikuler?. Harapannya jika budaya
positif mengakar dalam diri setiap peserta didik, maka secara tercipta profil
pelajar pancasila sehingga terbentuk karakter-karakter positif yang mampu
menumbuhkan budaya positif di sekolah secara berkesinambungan.
Budaya positip adalah kayakinan dan
nilai yang disepakati yang menjadi kebiasaan bersama yang akan dilakukan secara
terus menerus sehingga menjadi suatu pembiasaan. Selama ini kesadaran akan
penerapan disiplin masih berdasarkan motivasi ekstrinsik, dimana pembiasaan
positif yang diterapkan bukan disiplin positif, namun masih menganut hadiah dan
hukuman. Tanpa adanya budaya positif maka akan sulit melakukan pendidikan
karakter bagi peserta didik. Pembiasaan yang positif diawali dari diri sendiri
dan lingkungan rumah.
Bagaimana membangun budaya positif di
sekolah? Pembiasaan kata kuncinya. Sekolah sebagai institusi pendidikan wajib
hukumnya menyemai bibit-bibit kebudayaan ini. Sekolah bertanggungjawab penuh
mewujudkan apa yang dimaksud dengan pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara.
Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Budaya positif di sekolah tentu saja akan
mendukung terbentuknya budaya belajar di sekolah. Norma-norma baik yang
disuntikkan guru kepada murid akan semakin menguatkan, mengokohkan kepribadian
murid sehingga murid tidak saja cerdas secara akademik tetapi juga santun
secara moral. Dengan demikian, Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang
diidam-idamkan bisa diwujudkan. Pelajar yang beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
- Tujuan
1.
Menumbuhkan budaya positif di sekolah
2.
Menumbuhkan nilai pelajar pancasila pada
diri peserta didik
3.
Membiasakan peserta didik untuk
menerapkan budaya positif dan mengambangkan karakter profil pelajar pancasila
- Tolok
Ukur
1.
Peserta didik mampu menumbuhkan
kesepakatan kelas dalam pembentukan budaya positif
2.
Peserta didik mampu mengaplikasikan
nilai profil pelajar pancasila dalam kegiatan belajar mengajar
3.
Peserta didik mampu menumbukan
karakter budaya positif dan profil pelajar pancasila dalam kehidupan
sehari-hari
- Linimasa
tindakan
1. Sosialisasi kepada seluruh warga sekolah meliputi kepala sekolah, guru,
peserta didik, dan tenaga kependidikan terkait disiplin positif, kesepakatan
kelas dan profil pelajar pancasila.
2. Guru menjelaskan tentang pengertian dan pentingnya kesepakatan kelas.
3. Guru memfasilatasi peserta didik untuk membuat kesepakatan kelas.
4. Sosialisasi kepada seluruh peserta didik baru tentang pentingnya
menumbuhkan nilai pelajar pancasila.
5. Menumbuhkan, menanamkan dan membiasakan nilai-nilai profil pelajar
pancasila.
- Pelaksanaan
Aksi Nyata
1.
Merancang koordinasi dengan pihak
sekolah yaitu kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa tentang Budaya Positif
2.
Melaksanakan
sosialisasi di ruang conferensi google meet bersama rekan sejawat SMK Negeri 8
Purworejo
3.
Melaksanakan
aksi nyata membuat kesepakatan kelas di kelas x TKR D, siswa menulis
kesepakatan dan di komunikasikan dengan guru, selanjutnya didiskusikan bersama
di kelas. Kesepakatan yang di tulis di tempelkan pada kertas yang sudah
disediakan guru. Kesepakatan kelas di jadikan keyakinan kelas.
4.
Uraian
kesepakatan antara lain :
a.
Kami
saling menghormati
b.
Kami
saling menyayangi
c.
Kami
aktif dalam pembelajaran
d.
Kami
menyelesaikan tugas tepat waktu
e.
Kami
menjaga kebersihan kelas
f.
Kami
semangat dalam pembelajaran
g.
Kami taat
aturan sekolah
h.
Menguatkan
karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
i.
Menguatkan
karakter mandiri dari pembiasaan literasi.
j.
Menguatkan
karakter gotong royong dan peduli dari kegiatan kebersihan kelas.
k.
Menguatkan
karakter tanggung jawab dengan mentaati aturan sekolah.
l.
Menguatkan
karakter bernalar kritis dan kreatif.
- Pembelajaran Yang Di Dapat Dari Pelaksanaan
1.
Kesepakatan
kelas akan menjadi keyakinan kelas dan menjadi motivasi yang muncul dari diri
siswa dalam menerapkan budaya positif.
2.
Adanya
dukungan dari sekolah dalam pembiasaan pembentukan karakter siswa.
3.
Disiplin
positif mulai tertanam pada diri siswa.
4.
Melalui
pembelajaran yang berpihak pada siswa, menumbuhkan budaya positif bernalar
kritis dan kreatif. Siswa berinovasi dalam memahami pembelajaran
- Refleksi
1. Memunculkan motivasi namun membutuhkan
proses yang berkelanjutan
2. Dengan kesepakatan kelas siswa lebih
bertanggung jawab dalam pelaksanaan budaya positif.
3. Pendidikan dan pengajaran yang berpihak
pada anak melalui proses menuntun segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak
agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan melalui budaya positif, pembelajaran
yang menarik akan menumbuhkan karakter positif bagi siswa.
4. Perubahan mindset pendidikan pada siswa
untuk membangun karakter yang lebih baik
- Evaluasi
1. Dalam praktek langsung ada sedikit
hambatan karena masih terbawa konsep lama dan kata-kata yang diungkapkan belum
sepenuhnya bersikap seperti manager.
2. Harapan kedepan sebagai guru harus cepat
tanggap dan berusaha menjadi manager dalam menuntun anak dalam budaya positif.
3. Perlu peningkatan kolaborasi dengan
rekan sejawat agar kesepakatan kelas benar-benar dapat di laksanakan di semua
kelas, sehingga budaya positif melalui kesepakatan kelas dapat terwujud di
sekolah.
4. Pembiasaan disiplin positif yang sudah
ada di sekolah perlu dukungan berkelanjutan agar terbentuk karakter positif dan
visi impian mewujudkan siswa dengan profil pelajar Pancasila tercapai.
Dokumentasi Kegiatan Desiminasi Rekan Sejawat